Proses Pembuatan Mobil Mesin Motor
Pembuatan Mesin Mobil: Proses, Tahapan, dan Peran PT. Creative Steel Industri dalam Steel Industri
Pembuatan mesin mobil adalah proses kompleks yang membutuhkan teknologi canggih, bahan berkualitas, dan keahlian tinggi. PT. Creative Steel Industri, sebagai bagian integral dari steel industri, memainkan peran penting dalam penyediaan komponen baja berkualitas tinggi untuk pembuatan mesin mobil. Artikel ini akan menguraikan proses pembuatan mesin mobil, tahapan-tahapan utama, dan kontribusi PT. Creative Steel Industri dalam industri baja.
Proses Pembuatan Mesin Mobil
Peran PT. Creative Steel Industri dalam Steel Industri
Pembuatan mesin mobil adalah proses yang memerlukan bahan berkualitas tinggi dan teknologi canggih. PT. Creative Steel Industri, sebagai pemain utama dalam steel industri, berkontribusi signifikan dengan menyediakan baja berkualitas tinggi yang esensial untuk pembuatan komponen mesin. Melalui inovasi, kontrol kualitas yang ketat, dan kemitraan dengan produsen otomotif, PT. Creative Steel Industri membantu memastikan mesin mobil yang diproduksi memiliki performa yang unggul dan tahan lama.
Hallo warga ibukota ?
Pernahkah kalian menghitung jumlah mobil yang hilir mudik di jalanan ibukota ?
Kira – kira dalam kurun waktu dua puluh empat jam, ada berapa banyak mobil yang lalu lalang ?
Kalau berdasarkan berita yang aku baca, ada sekitar 1500 kendaraan yang melintas di jalanan Jakarta setiap harinya. Dengan rincian 1200 kendaraan roda dua dan 300 kendaraan roda empat, dari data itu dapat disimpulkan 9000 kendaraan roda empat akan hilir mudik di jalanan ibukota setiap tahunnya. Angka yang cukup mengerikan jika dibandingkan dengan ruas jalan yang ada.
Beberapa waktu lalu, aku berkesempatan mengikuti blogger tour ke PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang ada di Karawang bersama teman – teman blogger dan mobil 123, portal otomotif nomor satu di Indonesia.
Sebagai mantan anak Teknik Industri, kunjungan ke pabrik Toyota ini seakan nostalgia masa – masa duduk di bangku kuliah dulu, tiap bulan kunjungan ke pabrik, mulai dari pabrik teh, karet, tekstil, motor, makanan, dan minuman. Bahkan untuk menyelesaikan tugas akhir, aku pun belajar di pabrik pupuk ternama selama kurang lebih tiga bulan. Hidup anak Teknik!!!.
Sebelum diizinkan masuk ke dapurnya Toyota, pastinya perkenalan terlebih dahulu dari tuan rumah dan yang tak kalah penting adalah safety induction demi lancarnya plant tour ke Pabrik Toyota. Satu hal lagi yang harus dipatuhi sebelum masuk ke pabrik adalah Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
Setiap pengunjung dibekali
phone (alat untuk mendengar instruksi dari pemandu *biar nggak teriak – teriak didalem pabrik).
Kalau sudah memakai APD dengan lengkap, waktunya masuk ke dapurnya Toyota. Perlu diingat, selama tour kedalam pabrik, selalu ikuti instruksi dari guide dan jangan sampai terpisah dari rombongan. Karena bukan nggak mungkin bisa terjadi kecelakaan bagi pengunjung yang ceroboh.
Pabrik Toyota yang aku eksplor kali ini, khusus memproduksi Toyota Innova dan Toyota Fortuner saja. Sedangkan mobil Toyota lainnya diproduksi di lokasi TMMIN lain. Penasaran bagaimana proses pembuatan sebuah mobil di Toyota Motor Manufacturing Indonesia, lets check it out.
LIMA PROSES PEMBUATAN MOBIL
Proses pembuatan mobil di Toyota Motor Manufacturing Indonesia dibagi menjadi empat proses, yakni
(pemasangan/perakitan), dan
(Pengecekan Kualitas).
Well, rasanya tak lengkap kalo mantan anak Teknik ini nggak menjelaskan prosesnya satu persatu.
1. Press (pencetakan)
Tahap awal pembuatan sebuah mobil dimulai dari pencetakan. Pada tahap ini bahan baku dicetak sesuai dengan desain yang sudah dibuat. Untuk satu buah body mobil menghabiskan sebanyak 370 kilogram baja. Kebayanglah ya kenapa mobil tu berat banget.
2. Welding (pengelasan)
Setelah kelar proses pencetakan tadi, lanjut ke proses pengelasan . Nah proses pengelasan ini tergolong susah si bagi aku yang anak Teknik. Jaman kuliah dulu suka minta tolong temen yang cowok buat bantu ngelas hahaha. Tapi kalau kemarin ngeliat ritme operator
, kok keknya mudah banget ya. Tangan mereka udah cekatan gitu ngelas – ngelas bagian mobil.
Untuk satu buah mobil ada sekitar 3000 titik pengelasan! Oh ya, yang mengerjakan
ini bukan hanya operator (manusia) saja lho, ada pula beberapa robot yang membantu proses pengelasan.
3. Painting (pewarnaan)
Proses pewarnaan menjadi proses yang tak sepenuhnya bisa dilihat oleh pengunjung. Karena proses pewarnaan harus benar – benar steril. Pun pengunjung harus mengenakan perlengkapan khusus untuk bisa masuk kesana. Guide kami bilang, “Proses painting ini harus steril. Jangan sampai ada debu yang menempel pada saat proses pewarnaan”. Pantes aja ya mobil pada mengkilap mengkilap banget.
4. Assembling (pemasangan atau perakitan)
Pada proses ini bentuk sebuah mobil sudah terlihat. Operator yang bertugas dibagian
memasangkan semua komponen aksesoris untuk mempercantik mobil. Pada proses
, tak perlu waktu banyak bagi operator. Operator hanya perlu waktu 1.5 menit untuk memasang semua komponen mobil. And yes dalam 1.5 menit, proses pemasangan atau perakitan sebuah mobil sudah selesai.
Setelah keempat proses diatas selesai, waktunya untuk Final Check! Untuk mengetahui kelayakan sebuah mobil yang akan dijual di pasaran, pihak toyota selalu memastikan jika mobil yang mereka pasarkan sudah sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
Final check ini dimulai dari pengecekan lampu, rem, kebocoran, speed, interior, eksterior dan yang lainnya. untuk proses final check ini dilakukan oleh operator toyota yang sudah mengantongi sertifikat khusus Quality Control. Jadi tidak sembarang operator yang bisa melakukan final check ini.
Mobil yang sudah lolos pada tahap final check ini nantinya akan dipasarkan ke berbagai kota yang ada di Indonesia. Selain itu, pihak Toyota juga melakukan ekspor ke negara - negara Timur Tengah yang merupakan pasar ekspor terbanyak, daintaranya Kuwait, Bahrain, Saudi Arabia. Selain itu mobil Toyota juga dipasarkan di Filipina, Argentina, dan juga Vietnam.
Nah, dari kunjungan kemarin aku jadi tahu berapa lama proses pembuatan satu buah mobil. Untuk satu buah mobil Toyota, membutuhkan waktu proses dari awal hingga akhir selama 22 jam. Cepat sekali bukan. Bahkan kurang dari satu hari.
Sekiaaan kunjunganku kali ini di Pabrik milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Semoga nanti bisa berkunjung kembali untuk melihat proses pembuatan tipe mobil toyota lainnya.
Proses fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dimulai dari komponen yang sudah disiapkan (sesuai list material) komponen siap dirangkai dipasang tahap demi tahap sampai menjadi sebuah perlatan atau mesin industri maupun kontruksi Didalam proses fabrikasi terjadi proses pemotongan dan penyambungan part mesin dengan cara welding/las atau pengikatan mur/baut, atau memakai paku reevet atau keling dan lainnya. Fabrikasi dilakukan pada komponen part mesin agar menjadi satu kesatuan perlatan utuh dan untuk komponen listrik menjadi satu kesatuan pada panel kontrol, panel mesin, motor, plc,dll
Proses machining adalah sub bagian dari proses fabrikasi yaitu proses pembentukan komponen mesin dimulai dari plat atau lembaran logam menjadi komponen mesin yang diperlukan sesuai gambar design mesin. Pada proses machining terjadi proses pemotongan (cutting), pembengkokan (bending), pemboran (drilling), pembentukan, grinding penghalusan.
Cutting CNC CNC Milling machine
3. Tahap Testing, biasanya juga disebut FAT (Factory acceptance test) setelah mesin difabrikasi dan diassembly, selanjutnya equipment ditest dan dijalankan untuk melihat performa atau kemungkinan kerusakan atau melihat bagian2 yang tidak berfungsi, Testing ini dilakukan dilokasi site fabrikasi yang juga dinamakan FAT (Factory acceptance test) dan biasanya juga dilihat oleh customer/user
5. Hand over/Serah terima, Bila masih ada permasalahan, fabricator mesin harus memperbaiki kekurangan2 yang ditemukan saat trial. Apabila sudah tidak ada kendala pada equipment yang dibuat setelah proses trial dan commisiong maka mesin siap diserah terimakan ke user/customer untuk digunakan produksi.
Jenis mesin-mesin industri pengolahan dan pertambangan (mining) yang biasa kami kerjakan adalah:
1. Transportation -Conveyor: Belt, modular, -Bucket elevator -Lifting conveyor 2. Handling Bulk Storage -Mixer -Tangki -Silo -Hopper 3. Heat transfer -Boiler -Evaporator -HE (Heat exchanger) 4. Milling -Hammer mill -Ring hammer -Shredder 5. Handling Solid material -Screw Feeder -Screen -FAN and blower -Dust Collector
Liputan6.com, Jakarta - Puas melihat proses pembuatan sasis dan bodi mobil, Liputan6.com bergerak ke fasilitas Casting Plant milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Plant 2 Sunter, Jakarta Utara. Di sini ruangannya begitu panas.
Sisa material berupa plat baja yang digunakan dalam pembuatan rangka dan bodi tidak dibuang, melainkan di bawa ke Casting Plant untuk kemudian dilebur. Material ini dimanfaatkan untuk mencetak blok mesin berkode 1TR untuk Kijang Innova dan 2TR milik Fortuner.
Setelah dipanaskan hingga suhu 1.500 derajat Celcius, bubur baja tersebut dituang ke wadah pencetak. Disebutkan, operator pada level ini memiliki skill tinggi karena dibutuhkan konsentrasi lebih dan presisi dalam menuang "adonan" bubur baja. Oleh karena itu TMMIN tidak sembarangan menempatkan orang di posisi ini.
Dalam proses pencetakan blok mesin, TMMIN menggunakan material pasir. Kenapa pasir, karena selain tahan panas material ini bisa dilebur dan digunakan kembali. Pasir baru bisa meleleh dalam suhu 1.800 derajat Celcius.
Dalam satu hari, Casting Plant di Plant 2 Sunter mampu memproduksi 1.000 blok mesin Kijang Innova dan Fortuner. Setelah jadi maka blok mesin ini dikirim ke Plant 1 untuk di-finishing.
Bagian luar dan dalam blok mesin tersebut dibuang sebanyak 2 milimeter agar permukaanya halus dan tidak meninggalkan sisa-sisa cetakan.
Mesin-mesin yang sudah dirakit langsung diuji kemampuannya. Dalam proses pengujian waktu yang ditetapkan tidak lama. Mesin ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga diekspor ke-70 negara tujuan.
Mesin yang akan di ekspor dibungkus dalam wadah plastik lalu kemudian dikemas dalam kemasan khusus. Untuk pasar domestik mesin ini dikirim ke pabrik Karawang guna dirakit dan menjadi sebuah mobil utuh.
Pembuatan Mesin Mobil
Mobil adalah kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (bensin atau solar) untuk menghidupkan mesinnya. Mobil kependekan dari otomobil yang berasal dari [bahasa Yunani] ‘autos’ (sendiri) dan Latin ‘movére’ (bergerak). Mobil merupakan sebuah produk canggih yang dihasilkan oleh manusia. Sebelum diproduksi secara massal atau sering disebut dengan Mass Production, sudah tentu mobil sebelumnya sudah didesign oleh Tim Design dari masing-masing produsen mobil.
Design tersebut merupakan masukan dari Tim Peneliti, yang telah meneliti dan mengamati model mobil seperti apa yang disukai oleh masyarakat disuatu daerah atau Negara yang akan menjadi pasar penjualan mobil tersebut. Setelah itu Tim Pengembangan, mengembangkan versi Purwa Rupa atau Proto Type dan melakukan berbagai test agar mobil tersebut layak untuk diproduksi dan aman digunakan oleh konsumen.
Dari tahap Penelitian atau Research hingga berbagai test yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil secara massal, kadang memerlukan waktu hinga bertahun – tahun. Setelah melewati proses Penelitian hingga Test, sebelum diproduksi secara massal di suatu Negara, Proto Type tersebut juga harus melewati proses Homologasi dari Lembaga atau Instansi yang berwenang di Negara tersebut, yang menyatakan bahwa mobil Proto Type tersebut boleh diproduksi di Negara tersebut. Setelah melewati tahapan-tahapan seperti dijelaskan sebelumnya barulah mobil masuk ke tahap produksi massal.
Pada dasarnya proses yang dilakukan di pabrik mobil terdiri dari 5 proses utama yaitu ;
Tahap awal pembuatan sebuah mobil dimulai dari pencetakan/press. Pada tahap ini bahan baku dicetak sesuai dengan desain yang sudah dibuat. Untuk satu buah body mobil menghabiskan sebanyak 370 kilogram baja. Di proses Stamping/ Press ini menghasilkan komponen-komponen Body Mobil.
2. Proses Welding/Pengelasan
Pada proses Welding/Pengelasan ini, dilakukan penggabungan komponen-komponen yang dihasilkan di proses Stamping, dan juga komponen-komponen yang dikirim dari Supplier dengan cara di las, sehingga terbentuklah Body mobil yang diinginkan. Untuk satu buah mobil ada sekitar 3000 titik pengelasan dan yang mengerjakan welding ini bukan hanya operator (manusia) saja , tetapi ada pula beberapa robot yang membantu proses pengelasan.
3. Proses Painting/PengecatanProses Painting/Pengecatan dilakukan dengan tujuan antara lain memberikan lapisan anti karat pada Body, memberikan fungsi peredam suara, serta yang paling terlihat yaitu memberikan tampilan atau estetika yang indah dengan warna yang bermacam-macam. Pada proses pengecatan menggunakan 5 langkah proses, yaitu body Assy, Paint process, Primer dasar, Primer surfacer, dan Top coat. Dan yang sangat penting juga, Proses Painting memberikan fungsi anti bocor, dengan pengaplikasian Sealer pada bagian – bagian sambungan antar pelat Body. 4. Proses Assembling/ PerakitanProses Assembling di pabrik mobil terdapat 3 proses utama yaitu proses assembling Mesin, Transmisi dan komponen-komponen pendukung lain yang dikirim dari Supplier. Sehingga menjadi sebuah mobil secara sempurna. perator yang bertugas dibagian assembling memasangkan semua komponen aksesoris untuk mempercantik mobil. Pada proses assembling, tak perlu waktu banyak bagi operator. 5. Proses Inspection/Inspeksi.Setelah keempat proses diatas selesai, waktunya untuk Final Check. Untuk mengetahui kelayakan sebuah mobil yang akan dijual di pasaran, harus dipastikan jika mobil yang dipasarkan sudah sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Final check ini dimulai dari pengecekan lampu, rem, kebocoran, speed, interior, eksterior dan yang lainnya. untuk proses final check ini dilakukan oleh operator yang sudah mengantongi sertifikat khusus Quality Control. Jadi tidak sembarang operator yang bisa melakukan final check ini.
Sebagai catatan proses inspeksi sebenarnya selalu ada pada semua proses yang telah disebutkan di atas dari mulai Stamping, Welding, Painting hingga Assembling. Karena Bagian Inspeksi merupakan quality control yang mengawasi semua proses dari awal hingga akhir. Sebelum melewati satu proses ke proses berikutnya. Perbedaan warna sering terjadi karena adanya perakitan antar produk menjadi satu sehingga memungkinkan untuk terjadi perbedaan warna antar pertemuan produk. Color matching test umumnya menggunakan metode visual mata. Untuk menghindari perbedaan persepsi dalam uji warna maka dibutuhkan alat uji warna yang tepat seperti Spectrophotometer CM-M6 Konica Minolta.
Gbr. Spectrophotometer CM-M6 Konica MinoltaKlik brosur
Konica Minolta Multi-Angle Spectrophotometer CM-M6 dirancang khusus untuk memberikan evaluasi warna yang cepat dan tepat untuk pengukuran cat metalik dan pearlescent pada eksterior otomotif. Memanfaatkan sistem iluminasi jalur ganda yang dipatenkan dengan pencahayaan 45° dan 6 sudut pandang aspekkular (-15°/15°/25°/45°/75°/110°) seperti yang dijelaskan dalam ASTM E2194 atau DIN 5033-7 dari dua sisi , ini memberikan hasil yang stabil dan akurat bahkan pada permukaan melengkung (radius R=300).
CM-M6 hadir dengan layar warna bercahaya belakang beresolusi tinggi yang mudah dibaca dalam kondisi pencahayaan sekitar yang rendah. Dengan desain ergonomis baru untuk penanganan dan pemosisian yang mudah, CM-M6 sangat ideal untuk penggunaan berulang dalam jangka waktu yang lama di lini produksi.
Bentuknya yang ideal (dilengkapi dengan tali untuk tangan) dapat dipegang secara stabil dengan satu atau dua tangan. Selain itu dilengkapi dengan fitur yang ideal untuk mengukur eksterior kendaraan seperti penutup karet di sekitar bukaan pengukuran untuk melindungi subjek pengukuran dari goresan dan dukungan bluetooth untuk mengirim data pengukuran ke perangkat jarak jauh melalui koneksi nirkabel.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk-produk Spectrophotometer Konica Minolta silahkan mengirimkan email ke [email protected].
Proses pembuatan mobil meliputi perencanaan, pembuatan prototipe, proses stamping dan welding untuk membentuk rangka, proses painting, pembuatan interior, pembuatan mesin, assembly komponen menjadi satu kendaraan utuh, pengujian kualitas, uji kelayakan di berbagai kondisi, hingga pengiriman dan penjualan mobil.